Berapa kali kamu mengunjungi sebuah website dan kemudian meninggalkannya tanpa melakukan tindakan tertentu atau membeli apa pun?
Jutaan orang, termasuk kamu dan kami, sering mengalami hal ini. Itulah kenapa keranjang belanja kita selalu berisi barang secara acak, tetapi tidak pernah sampai ke halaman pembayaran. Jadi, apa yang membuat kita melakukan ini?
Alasannya bisa bermacam-macam, mulai dari kehilangan minat hingga dibombardir dengan informasi hingga kurangnya ulasan yang dapat diandalkan.
Ini adalah contoh utama ketidakmampuan website yang berbeda untuk mengubah pengunjung mereka menjadi pelanggan. Hal ini juga dapat disebut ‘tingkat konversi rendah’, dan ini adalah masalah besar yang dihadapi oleh bisnis, baik besar maupun kecil.
Di blog ini, kita akan membahas tentang conversion rates dan cara-cara untuk meningkatkannya sehingga dapat meningkatkan penjualan dan meningkatkan pendapatan!
Apa itu Conversion Rate?
Conversion rate adalah persentase pengunjung website yang menyelesaikan tindakan yang diinginkan di website.
Tergantung pada tujuan bisnis, tindakan atau konversi yang kita inginkan dapat berupa apa saja, seperti melakukan pembelian, mengirimkan formulir, mendaftar untuk berlangganan, mengunduh sesuatu, mendaftar di website, atau hampir semua tindakan selain hanya menjelajah.
Menghitung tingkat konversi cukup sederhana. Apa yang harus kamulakukan adalah membagi jumlah orang yang kamu konversi dalam periode waktu tertentu dengan jumlah total orang yang mengunjungi website atau landing page, lalu mengalikannya dengan 100.
Sederhananya, terlihat seperti ini: Konversi / Total pengunjung X 100
Conversion rate ditentukan oleh beberapa faktor seperti tingkat ketertarikan pengunjung, daya tarik penawaran, dan kemudahan proses dalam menyelesaikan tujuan yang diinginkan.
Jika berhasil mencentang semua kotak ini, maka tingkat konversi akan jauh lebih tinggi daripada yang lain. Semakin tinggi tingkat konversi, semakin banyak prospek atau pelanggan yang didapatkan. Hal ini menghasilkan lebih banyak penjualan dan dengan demikian meningkatkan pendapatan.
BACA JUGA : Jasa Pembuatan Website WordPress Design Premium Elegan
Bagaimana Cara Meningkatkan Conversion Rate?
1. Fokus pada CTA
Mari kita mulai dengan ajakan bertindak karena pada dasarnya ini adalah titik di mana orang secara resmi dikonversi menjadi prospek atau pelanggan. CTA bisa berupa apa saja, mulai dari berlangganan hingga mendaftar hingga mengunduh atau bahkan melakukan pembelian, sehingga harus jelas dan mudah diakses di landing page.
Kamu bisa menyertakan CTA Anda dalam teks atau salinan, atau di bagian bawah halaman, atau bahkan sebagai pop-up acak di samping. Pastikan saja bahwa hal tersebut disertakan di seluruh website sehingga tidak ada pengunjung yang melewatkannya.
Cobalah untuk lebih kreatif dengan mengatakan sesuatu seperti “Ya, saya ingin penawaran kamu!” atau “Klik saya jika kamu ingin mendaftar!” daripada mengandalkan sesuatu yang umum dan membosankan seperti ‘Daftar’ atau ‘Pesan sekarang’.
2. Lakukan Pengujian A/B Testing
Menurut Tanya Digital, rata-rata, 8 dari 10 orang akan membaca headline copy, tetapi hanya 2 dari 10 yang akan membaca sisanya. Artinya, banyak orang yang lalai untuk membaca judul. Tingkat konversi tidak akan ke mana-mana dengan hal tersebut.
Dua karyawan melakukan pengujian A/B testing pada kampanye email marketing mereka
Solusinya? Pengujian A/B Testing, sebuah teknik di mana kamu membuat dua versi alternatif dari halaman, halaman A dan halaman B, masing-masing dengan judul yang berbeda, dan kemudian menjalankan tes untuk melihat mana yang bekerja lebih baik. Halaman dengan lebih banyak konversi akan menang.
Hal ini memungkinkan kamu untuk melihat jenis judul, warna, salinan, tata letak, dan CTA apa yang memberikan dampak pada pengunjung. Hal ini juga membantu mengurangi risiko sekaligus memberi ruang untuk kreativitas dan inovasi.
Kamu bisa bereksperimen dengan panjang judul, nada yang digunakan dalam penulisan, penggunaan statistik dan angka, atau mengubah format dan CTA, dll. Dari sini, Kamu bisa belajar lebih baik dan memilih jalur yang memberi tingkat konversi yang lebih baik.
3. Soroti Bukti Sosial
Mungkin kamu tidak pernah memikirkan hal ini, tetapi dampak yang dapat diberikan oleh basis pelanggan saat ini terhadap tingkat konversi jauh melampaui apa yang dapat kamu bayangkan.
Faktanya, penelitian menunjukkan bahwa 92% konsumen ragu untuk melakukan pembelian jika tidak ada ulasan pelanggan dan 97% mengatakan bahwa ulasan pelanggan mempengaruhi keputusan pembelian mereka. Itulah kenapa harus selalu menyoroti bukti sosial di website.
Maksudnya adalah kamu perlu menyertakan bukti kredibilitas bisnismu di halaman website untuk memperkuat kepercayaan pengunjung baru. Apa pun yang kamuda klaim, perlu didukung dengan bukti.
Kamu bisa melakukan ini dengan menambahkan testimoni pelanggan, ulasan pelanggan, studi kasus, tes ilmiah, ulasan pihak ketiga (misalnya majalah atau blog), atau bahkan selangkah lebih maju dan menunjukkan demo produk dalam tindakan. Ini akan membantu pengunjung kamu membuat keputusan saat itu juga, dan membantu meningkatkan tingkat konversi.
BACA JUGA : Lead Magnet: Cara Mendapatkan Prospek dengan Lead Magnet
4. Tambahkan Fitur Obrolan Langsung (Live Chat)
Wajar jika orang memiliki banyak pertanyaan dan keraguan sebelum membuat komitmen terhadap penawaran atau CTA. Jadi apa yang bisa kita lakukan untuk memastikan bahwa mereka mendapatkan jawabannya?
Tambahkan fitur live chat ke website! Ini adalah layanan layanan pelanggan yang baik yang dapat membantu memastikan kesepakatan dan mengubah pengunjung menjadi pelanggan yang belum pernah ada sebelumnya!
Fitur live chat akan memungkinkan untuk melakukan percakapan langsung dengan calon pelanggan kapan saja sepanjang hari. Pengunjungmu dapat mengajukan pertanyaan, menyampaikan masalah mereka dan mendapatkan solusi dan jawaban instan saat itu juga, sehingga tidak perlu repot-repot mencari FAQ atau menunggu balasan email.
Hal ini akan secara signifikan meningkatkan keterlibatan pengguna dan traffic website, serta tingkat konversi!
5. Mengandalkan Teknik Kelangkaan
Tidak ada yang lebih mendorong orang untuk mengambil tindakan selain kelangkaan! Faktanya, sebuah studi oleh CXL menunjukkan bagaimana sebuah merek meningkatkan penjualan sebesar 332% dengan menggunakan tanda penawaran terbatas dengan penghitung waktu mundur.
Ini berarti menciptakan rasa urgensi pada pengunjung dengan bermain dengan FOMO mereka dan menciptakan kelangkaan yang berhubungan dengan kuantitas atau kelangkaan yang berhubungan dengan waktu.
Penambahan penghitung waktu mundur dapat meningkatkan rasa urgensi, yang mengarah pada tingkat konversi yang lebih tinggi. Jadi, silakan tambahkan penghitung waktu mundur dan tawarkan tenggat waktu singkat untuk menciptakan efek waktu yang hampir habis, dan saksikan tingkat konversi melonjak tidak seperti sebelumnya!
6. Singkirkan Gangguan
Meningkatkan conversion rate tidak selalu tentang menambahkan hal-hal baru ke website, tetapi juga bisa tentang menghilangkan hal-hal yang mengganggu pengunjung. Kamu harus memastikan bahwa orang hanya fokus pada satu hal ketika mereka mengunjungi website, yaitu ajakan bertindak.
Tanyakan pada dirimu sendiri apakah ada sesuatu yang bisa dihilangkan dari website? Apakah ada item pada halaman yang dapat mengalihkan pengunjung dari tujuan? Hapus input visual yang terlalu mencolok dan minimalkan gangguan seperti pilihan produk, link, dan informasi tambahan yang tidak perlu.
Kamua juga dapat mengecilkan menu, menyingkirkan sidebar, gambar stok, header besar, dan menghapus apa pun yang TIDAK berkontribusi pada tingkat konversi.
7. Hindari Bahasa yang Mewah
Sama halnya dengan menghilangkan gangguan yang penting untuk meningkatkan conversion rate, begitu juga dengan mengurangi penggunaan bahasa dan jargon yang rumit.
Terlalu banyak kalimat yang rumit, istilah teknis, dan bahasa bisnis yang rumit dapat membuat pengunjung bosan atau membuat mereka sama sekali tidak mengerti. Singkatnya, semua itu tidak akan berhasil.
Tulislah seperti sedang berbicara dengan pembaca. Gunakan bahasa yang lugas untuk menjelaskan penawaranmu. Taburkan sedikit kreativitas dan humor jika perlu, tapi jangan terbawa suasana.
Ingat, konstruksi kalimat yang sederhana dan bahasa yang mudah dipahami adalah yang Anda butuhkan untuk memikat pengunjung.
8. Tingkatkan Kecepatan Muat Halaman (Page Speed)
Ketika kamu sibuk berfokus pada landing page dan memutuskan apa yang harus ditambahkan dan dihapus, Kamu melupakan sesuatu yang sangat penting seperti waktu pemuatan halaman (page speed)
Website yang lambat membunuh konversi, jadi jika halaman website membutuhkan waktu lama untuk dimuat, maka calon pelanggan akan meninggalkannya dan pindah. Semua usaha sia-sia karena calon pelanggan bahkan tidak sampai ke websitemu.
Tingkatkan page speed website. Penelitian menunjukkan bahwa kamu harus mengusahakan agar waktu muat halaman tidak lebih dari empat detik. Hal ini akan memastikan bahwa pelangganmu dapat menjangkau halaman bisnismu dengan sangat cepat.
Semakin pendek waktunya, semakin baik. Kamu bisa meningkatkan kecepatan halamanmu dengan mengoptimalkan gambar dan video, memanfaatkan plugin kecepatan halaman, atau meningkatkan paket web hosting .
BACA JUGA : Market Orientation: Cara Kerja, Pilar, Kelebihan dan Keurangan Orientasi Pasar
9. Pelajari Kompetitor
Orang jarang langsung membeli tanpa memeriksa penawaran dan produk kompetitor. Bagaimanapun juga, semua orang ingin mendapatkan produk atau layanan terbaik yang tersedia. Jadi, kamu akan selangkah lebih maju jika kamu mempelajari kompetitor bahkan sebelum pengunjungmu melakukannya.
Bandingkan produkmu dengan kompetitormu sehingga kamu punya keunggulan dalam menunjukkan mengapa produkmu yang menonjol atau lebih baik dari yang lain.
Kamu bisa menambahkan halaman perbandingan produk ke websitemu sehingga orang dapat membuat perbandingan tanpa harus meninggalkan halaman. Hal ini dapat berdampak besar pada tingkat konversi.
Kamu bisa menyajikan perbandingan dalam format tabel tradisional atau menggunakan pendekatan yang lebih deskriptif dalam menunjukkan perbedaan. Akui kekuranganmu sehingga dapat dipercaya, tetapi juga berikan alasan mengapa hal tersebut masih layak dilakukan.
10. Terus Melacak
Kamu tidak akan pernah bisa meningkatkan conversion rate tanpa melacak tingkat keterlibatan website. Pikirkan tentang hal ini, bagaimana kamu akan tahu di mana pengunjung melewatkan penawaran atau apa yang membuat mereka menunda tanpa pernah melacaknya? Kurangnya informasi ini akan selalu membuat tingkat konversi stagnan.
Dengan analisis website atau alat pelacakan, Kamu bisa memantau keterlibatan dan traffic website. Kamu juga dapat menyaring dan merekam setiap pergerakan pengunjung di website bisnismu.
Kamu dapat melihat berapa lama mereka menghabiskan waktu di website bisnismu, apa yang mereka klik, penawaran mana yang mereka lewati, dan apakah mereka berhenti mengisi formulir di tengah jalan. Juga akan membantu melihat elemen apa yang menonjol dan menarik sebagian besar pengunjung.
Dengan semua informasi ini, Kamu bisa melakukan perubahan dan perbaikan pada websitemu. Kamu hanya perlu memastikan bahwa kamu terus melakukan peninjauan sehingga kamu akan terus mendapatkan informasi terbaru tentang perubahan tren.