Mungkin saat ini kamu tertarik untuk membangun brand awareness atau memikat calon pelanggan dari persaingan, brand content marketing bisa bantuin kamu. Branded content berbeda dengan kampanye content marketing tradisional, tetapi jenis konten ini terkait langsung dengan brand.

Apa itu Branded Content Marketing: Tips Menjalan Pemasaran Konten Bermerek - Chanelify.com
Apa itu Branded Content Marketing: Tips Menjalan Pemasaran Konten Bermerek – Chanelify.com

Branded content marketing adalah kegiatan pemasaran melalui content yang mengedukasi audiens agar menyadari pentingnya sebuah brand yang ada di dalam konten yang bertujuan meningkatkan brand awareness dan brand exposure.

Apa Perbedaan Branded Content dengan Content Marketing?

Content marketing biasanya bertujuan untuk meningkatkan awareness tentang produk dan layanan, sedangkan branded content marketing lebih berfokus pada brand secara keseluruhan. Konten juga bisa lebih luas, mencakup industri dan membantu menjadikan diri bisnis kamu sebagai ahli dalam suatu topik.

Misalnya, jika kamu memiliki studio seni, Kamu bisa memposting blog yang menampilkan wawancara dengan seniman lokal di daerah yang akan dianggap sebagai content marketing. Namun, jika kamu memposting video yang memberi pelanggan sekilas di balik layar tentang bagaimana kamu menyiapkan instalasi untuk menyoroti artis dalam cahaya terbaiknya, ini akan menjadi branded content karena video tersebut akan memberikan wawasan kepada pelanggan tentang nilai-nilai dan brand personality.

BACA JUGA : Jasa SEO Terbaik Profesional Tingkatkan Traffic Organic dan Konversi

Mengapa Harus Menggunakan Branded Content

Saat mendengar istilah “branded contonet”, Kamu mungkin berpikir tentang infomersial lama yang diproduksi dengan buruk yang ditayangkan pada jam 2 pagi di televisi lokal. Namun, branded content bisa menjadi sangat kuat jika dilakukan dengan benar. Branded content marketing bisa membantu memengaruhi cara pelanggan melihat perusahaan kamu.

Dengan semakin banyaknya orang yang memilih untuk memblokir popup dan menyembunyikan banner, Kamu harus menemukan cara yang lebih organik untuk berinteraksi. Branded content dapat memudahkan orang untuk menemukan bisnismu secara online, terutama melalui postingan media sosial bersponsor. Konten media sosial bermerek dapat meningkatkan daya ingat iklan sebesar 7,6% dan kesadaran produk sebesar 5,7%.

Hal ini juga membantu membangun kepercayaan dengan audiens. Konten yang berharga, bahkan ketika bermerek, membantu calon pelanggan memahami nilai-nilai inti bisnismu. konten ini memiliki kekuatan untuk membangun koneksi yang lebih kuat daripada iklan tradisional.

Berikut adalah beberapa tips tentang bagaimana kamu dapat memasukkan konten bermerek ke dalam strategi marketing kamu.

BACA JUGA : 5 Teknik Content Marketing untuk Kembangkan Bisnis

Jasa SEO Enterprise Chanelify

Tips Menjalankan Branded Content

Kamu dan pembuat konten bisa mengikuti langkah-langkah berikut untuk membuat branded content yang bisa bantuin kamu mengembangkan bisnis.

1. Tetapkan Tujuan

Sebelum mulai membuat branded content, tentukan tujuanmu. Apakah kamu mencoba meningkatkan brand awareness? Atau apakah kamu lebih tertarik untuk membangun brand voice dengan pengguna? Tujuan utama content marketing bagi sebagian besar perusahaan meliputi:

  • Menciptakan kesadaran merek
  • Meningkatkan penjualan
  • Membangun hubungan dengan pelanggan

Mengetahui tujuan akan membantu menghasilkan ide konten yang membantu kamu bisa mencapainya. Video di balik layar yang memperkenalkan restoran kepada orang-orang di daerah tersebut tidak akan memiliki pesan dan citra yang sama dengan video yang bertujuan untuk membangun nilai-nilai brand di benak pelanggan yang sudah ada.

2. Ketahui Target Audiens

Setelah menetapkan tujuan, mulailah meneliti audiens. Agar berhasil, branded content marketing harus menyasar audiens yang tepat. Kamu perlu mencari tahu di mana mereka online sehingga kamu bisa menargetkan mereka dengan jenis konten yang tepat.

Misalnya, jika tujuan content marketing kamu adalah untuk terhubung dengan komunitas, Kamu mungkin akan membuat iklan bertarget yang ditujukan untuk orang-orang di daerah kamu. Kamu harus menggunakan gambar dan teks yang menarik bagi pelanggan lokal, daripada membuat pesan yang menarik bagi audiens yang lebih luas.

Kamu bisa mengukur target audiens dari pelanggan yang sudah ada. Lihatlah postingan media sosial dan analisis website untuk melihat siapa saja yang telah berinteraksi dengan bisnismu dan bagaimana mereka menemukan bisnismu secara online. Mengetahui target audiens juga membantu menciptakan bahasa yang sesuai dengan kebutuhan mereka.

BACA JUGA : 7 KPI Content Marketing 2023 untuk di Pantau

3. Tetap Konsisten dengan Brand

Konten harus terasa otentik bagi perusahaan . Konten tersebut harus sesuai dengan nada dan suara bisnismu yang sudah ada. Apakah kamu membuat postingan media sosial bersponsor atau menulis blog tentang acara yang akan datang, konten tersebut harus sejalan dengan materi marketingmu yang lain.

Branded content juga harus selaras dengan nilai-nilai inti bisnismu. Lihatlah nilai-nilai, visi, dan misi bisnismu, dan temukan isu-isu yang penting bagi bisnismu dan audiens target. Kemudian, Kamu dapat membuat konten berharga yang sesuai dengan nilai-nilai tersebut. Hal ini akan membantu memperkuat kredibilitas perusahaanmu, dan dapat membantu membangun hubungan dengan pelanggan.

4. Membuat dan Menguji Konten

Setelah menetapkan tujuan dan memiliki gambaran yang baik tentang di mana target audiens kamu berkumpul secara online, Kamu bisa membuat branded content. Karena kamu mungkin tidak akan melakukannya dengan sempurna pada percobaan pertama kamu, uji konten untuk melihat apa yang berhasil dan apa yang tidak.

Salah satu cara termudah untuk melakukannya adalah melalui pengujian A/B atau A/B Testing. Jika kamu membuat postingan media sosial bersponsor, konten buletin, atau blog, buatlah versi yang berbeda dari postingan yang sama dan targetkan ke audiens yang berbeda.

Platform media sosial termasuk Facebook dan Instagram memberi kamu pilihan untuk menargetkan audiens berdasarkan berbagai faktor, termasuk usia dan tingkat ketertarikan.

Jika kamu mengirimkan branded content ke daftar email kamu, coba kirimkan konten yang sama ke segmen yang berbeda dalam daftarmu dan lihat mana yang lebih menarik.

Pengujian A/B atau A/B testing memungkinkan kamu menyempurnakan strategi pemasaran konten berdasarkan data yang nyata. Anda bisa menggunakan analitik dan metrik lain untuk melihat di mana konten Anda berhasil dan di mana konten tersebut perlu diubah. Mungkin Anda akan menemukan bahwa Anda perlu mengubah konten Anda untuk menarik perhatian orang-orang di daerah Anda. Atau Anda mungkin menemukan bahwa konten bermerek di Instagram lebih menarik minat daripada postingan di Facebook. Gunakan apa yang Anda pelajari untuk mencari tahu apa yang paling terhubung dengan orang-orang.

5. Bertanggung Jawab

Saat memulai strategi branded content marketing, tugaskan seseorang untuk memantau hasilnya. Strategi content marketing tidak akan berhasil kecuali kamu berkomitmen untuk belajar dari hasilnya. Tetapkan waktu yang teratur untuk mengevaluasi branded content marketing dan laporkan hasilnya sehingga kamu dapat terus meningkatkannya.

Author

Digital Marketer: Facebook, Google Ads, Intagram Ads, SEO Specialist, SEO Content Writer, SEO Copywriter, Blogger

Write A Comment

WeCreativez WhatsApp Support
Sales support kami disini siap membantu Anda!
Hi, Ada yang bisa di bantu?